Senin, 05 November 2012

Resume Perancangan Basis Data untuk Mendukung Aplikasi ERP

Tugas Resume Analisis dan Perancangan Basis Data untuk Mendukung Aplikasi ERP Education
pada Bina Nusantara University







Nama kelompok : TEDDY PRATAMA
                              ASEP NUGRAHA
                              SAID MUHAMAD R
                              M.YEKI NURHADI
                              FIRMAN HUDA

YAYASAN KOMPUTASI RIAU
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER
AMIK RIAU

Analisis dan Perancangan Basis Data untuk Mendukung Aplikasi ERP Education
pada Bina Nusantara University


I.    PENDAHULUAN

ERP merupakan solusi enterprise untuk mengelola seluruh aset yang dimiliki oleh perusahaan / organisasi dalam sebuah sistem yang
terintegrasi meliputi seluruh proses yang terjadi

Universitas Bina Nusantara,  terus meningkatkan kualitas layanan dan pendidikan yang diberikan, oleh karena itu dibutuhkan kemudahan dalam mengakses informasi untuk meningkatkan kinerja agar efektif dan efisien.
Oleh karena itu dirancanglah basis data terintegrasi yang bertujuan untuk mendukung aplikasi ERP sehingga meningkatkan dan mengefisiensikan sistem basis data Keuntungan yang bisa diperoleh dari suatu basis data pada Bina Nusantara University ini adalah proses-proses dari sistem akademik dan kurikulum yang ada di setiap jenjangnya dapat terintegrasi menjadi lebih cepat.

II.    REFERENSI LITERATUR

A. Database
Database adalah data-data yang terkait secara logis dan deskripsi yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi dari suatu organisasi.

Berikut ini merupakan alasan dari penggunaan database:
-    Padat.
-    Kecepatan
-    Mengurangi pekerjaan yang membosankan
-    Aktual

Terdapat delapan keuntungan dengan menggunakan pendekatan database, yaitu:
-    Redundansi dapat dikurangkan
-    Ketidakkonsistenan dapat dihindari
-    Data dapat dibagikan.
-    Standar-standar dapat diselenggarakan.
-    Pembatasan keamanan dapat diselenggarakan.
-    Integritas dapat dipertahankan.
-    Keperluan yang bertentangan dapat diseimbangkan.
-    Tersedianya dukungan untuk transaksi

Pada umumnya data dalam database bersifat integrated dan shared.
Maksud dari integrated adalah database merupakan penggabungan beberapa file data yang berbeda, dengan membatasi pengulangan baik keseluruhan file ataupun sebagian. Pengertian shared artinya adalah data individu dalam database dapat digunakan secara bersamaan antara beberapa pengguna yang berbeda.
B. DBMS (Database Management System)
DBMS adalah sistem perangkat lunak yang memungkinkan pengguna untuk mendefinisikan, membuat, memelihara dan mengontrol akses ke database. DBMS merupakan kumpulan data yang saling berhubungan dan juga mengandung kumpulan program untuk mengakses data. Jadi, DBMS adalah perangkat lunak yang berinteraksi dengan program aplikasi pengguna dan database. DBMS menyediakan beberapa fasilitas sebagai berikut :
-    DDL (Data Definition Language)
memungkinkan pengguna untuk mendefinisikan tipe data (data type), struktur (structure), dan batasan – batasan (constraints) pada data yang disimpan ke dalam database.
-    DML (Data Manipulation Language)
memungkinkan pengguna untuk memasukkan (insert), mengubah (update), menghapus (delete), dan menampilkan (retrieve) data dari database.
-    Access control menyediakan akses yang terkontrol ke database, seperti security system, integrity system dll.

DBMS memiliki beberapa fungsi, yaitu:
-    melengkapi/menyediakan pengguna dengan kemampuan penyimpanan, penelusuran kembali, dan mengubah data dalam database.
-    menyediakan catalog yang mendeskripsikan lokasi penyimpanan data dan dapat diakses oleh pengguna.
-    menyediakan sebuah mekanisme yang akan menjamin setiap dari semua kegiatan mengubah yang berhubungan dengan transaksi maupun tidak.
-    menyediakan sebuah mekanisme untuk memperbaiki basis data yang rusak karena sesuatu kejadian.
-    menyediakan sebuah mekanisme untuk menjamin bahwa hanya pengguna yang diberi otoritas yang dapat mengakses basis data.
-    mampu ber-integrasi dengan software komunikasi
-    menyediakan sebuah cara untuk menjamin bahwa data dalam basis data dan perubahan data, keduanya mengikuti aturan-aturan yang tepat.


DBMS memiliki beberapa keuntungan, yaitu:
-    Dapat Mengontrol redudansi data sehingga data – data yang sama dapat dikontrol.
-    Menciptakan konsistensi data.
-    Mampu mendapatkan semakin banyak informasi dari data yang sama
-    Dan Data dapat digunakan secara bersama-sama.
-    Meningkatkan integritas data, yang berarti keakuratan dan konsistensi dari data yang tersimpan.
-    Meningkatkan keamanan data.
-    Meningkatnya kualitas penyimpanan data dengan menggunakan standarisasi yang dibutuhkan.
-    Dapat mengurangi biaya pengembangan sistem karena menggabungkan data operasional semua bagian perusahaan hanya ke dalam suatu basis data dan program aplikasinya.
-    Mengurangi terjadinya konflik terhadap kebutuhan data antar user / departemen yang satu dengan lainnya.
-    Meningkatkan kemampuan untuk mengakses data dan hasilnya.
-    Meningkatkan produktivitas user.
-    Memudahkan pemeliharaan data karena data bersifat independent.
-    Meningkatkan concurrency untuk mencegah hilangnya data atau informasi saat dua atau lebih user mengakses data yang sama pada waktu yang bersamaan.
-    Meningkatkan pelayanan terhadap back-up dan recovery service.



Selain keuntungan, DBMS juga memiliki kerugian, yaitu :
-    Merupakan software yang kompleks sehingga user harus mengerti fungsi-fungsi yang ada untuk mendapatkan hasil rancangan yang baik.
-    Membutuhkan tempat penyimpanan dan memory yang cukup besar untuk instalasinya.
-    Biaya DBMS yang tergantung pada tipe DBMS yang digunakan.
-    Biaya tambahan terhadap kebutuhan perangkat keras.
-    Biaya tambahan lain seperti pelatihan para staff dan spesialis untuk menjalankan sistem yang baru.
-    Performa
-    Dampak kegagalan lebih besar


C. Database Development Process
Database adalah model dari model user terhadap aktifitas bisnis mereka. Oleh karena itu untuk membangun sebuah database yang efektif, tim pengembang harus mengerti sepenuhnya model dari user.
Ada dua cara umum untuk mengembangkan database yaitu :
-    Top – down development
Pendekatan ini dimulai dari umum sampai detail. Dimulai dari mempelajari tujuan strategi sebuah organisasi, di mana untuk mencapai tujuan tersebut, informasi yang dibutuhkan oleh organisasi harus dipenuhi dan dapat dipenuhi oleh sistem.
Setelah itu tim pengembang akan bekerja menuju deskripsi dan model yang lebih detail hingga database yang teliti sehingga dapat diidentifikasikan.
-    Bottom – up development
Pendekatan bottom – up lebih cepat dan tidak terlalu beresiko, meskipun tidak menghasilkan sistem yang terbaik tapi mampu menghasilkan sistem yang berguna secara cepat.
Dapat disimpulkan bahwa entity-relationship modeling dan semantic object modeling dapat digunakan pada pendekatan bottom – up dan top – down. Pendekatan entity-relationship modeling lebih efektif dengan pengembangan top – down, pendekatan semantic object lebih efektif untuk pengembangan bottom – up.


D. E-R Model (Entity Relationship Model)

Untuk menggambarkan sebuah database digunakan Entity Relationship Model. Tabel – tabel dalam database digambarkan dalam wujud entity. Entity adalah kumpulan objek yang memiliki sifat yang sama, sedangkan hubungan antar tabel disebut relationship, yang merupakan asosiasi antar entity yang memiliki makna.
Beberapa konsep dasar dalam E-R Model, yaitu :
-    Tipe Entiti
Tipe entiti menggambarkan kumpulan dari objek yang ada pada ‘dunia nyata’ dengan properti yang sama. Sebuah tipe entiti bisa berbentuk objek dengan keberadaan fisik (nyata) ataupun objek yang tidak nyata (abstrak).
Setiap tipe entiti dilambangkan dengan sebuah persegi panjang yang diberi nama dari entiti tersebut. Nama tiap entiti biasanya adalah kata benda tunggal.
-    Tipe Relasi
Tipe relasi adalah sekumpulan hubungan antartipe entitas yang memiliki arti. Tipe relasi digambarkan dengan sebuah garis yang menghubungkan tipe entitas – tipe entitas yang saling berhubungan.

-    Atribut
Atribut adalah properti sebuah entitas atau relationship. Atribut menampung nilai yang menjelaskan setiap entiti dan menggambarkan bagian utama dari data yang disimpan di dalam basis data.

E. Semantic Object Model

Semantic Object Model merupakan salah satu teknik pembuatan model data. Model data ini nantinya akan ditransformasikan menjadi desain database. Data dari form, report dan query direpresentasikan dalam wujud Semantic Object. Sama seperti entity, Semantic Object terdiri dari atribut – atribut.
Atribut Semantic object terdiri atas 3 jenis :
-    Simple attribute
Elemen tunggal
-    Group attribute
Kumpulan dari elemen tunggal yang memiliki sifat yang serupa, misalnya : alamat terdiri atas jalan, kota, provinsi, kode pos.
-    Semantic Object attribute
Atribut yang menghubungkan antara Semantic Object yang satu dengan lainnya.

Setiap atribut memiliki cardinality dengan format N.M yaitu N minimal cardinality dan M maximal cardinality.
Semantic Object Model tidak memiliki relasi satu arah, jika sebuah objek mengandung objek lain, maka objek kedua juga mengandung objek pertama, ini dinamakan paired attributes.
Terdapat object identifier merupakan satu atau lebih atribut objek yang digunakan untuk mengidentifikasi objek tersebut dan group identifier merupakan identifier yang memiliki lebih dari 1 atribut.


F. Semantic Object Model

Masing – masing objek yang terdapat pada semantic object memiliki karakteristik tersendiri ketika dibuat menjadi desain database relasional, maka akan dibahas transformasi ketujuh jenis semantic object. ID dilambangkan dengan garis bawah, sedangkan relasi dengan objek lain dilambangkan dengan tulisan miring.
Transformasi semantic objects menjadi desain basis data relasional :
1.    Simple objects
Dapat direpresentasikan oleh sebuah relasi pada basis data.

2.    Composite objects
Dapat direpresentasikan dengan mendefinisikan sebuah relasi untuk objek itu sendiri dan relasi lain untuk setiap atribut multi-value.

3.    Compound objects
Terdapat 3 jenis relasi yang dapat terjadi pada compound objects, pada objek 1 yaitu 1:1, 1:N atau N:M, sedangkan pada objek 2 yaitu 1:1, 1:M atau M:N



G. ERP (Enterprise Resource Planning)

ERP merupakan singkatan dari tiga elemen kata, yaitu Enterprise (perusahaan / organisasi), Resource (sumber daya), dan Planning (perencanaan). Kata enterprise memilki arti khusus yang tidak dapat diwakilkan dengan kata lain, misalnya perusahaan atau organisasi. Tetapi kata enterprise digunakan untuk menggambarkan situasi bisnis secara umum dalam suatu entitas korporat, dalam berbagai ukuran, mulai dari ukuran kecil, hingga bisnis raksasa. Secara konseptual, enterprise dapat digambarkan sebagai sebuah kelompok orang dengan tujuan tertentu, yang memiliki sumber daya untuk mencapai tujuan tertentu. Kata ‘resource’ secara singkat dapat diterjemahkan menjadi sumber daya. Dalam kaitannya dengan enterprise, resource dapat berupa aset perusahaan yang meliputi aset keuangan, sumber daya manusia, konsumen, supplier, order, teknologi, dan juga strategi. Istilah sumber daya ini melebar meliputi semua hal yang menjadi tanggung jawab dan tantangan manajemen untuk dikelola agar dapat menghasilkan keuntungan. Jadi, ERP dapat dideskripsikan sebagai sebuah konsep untuk merencanakan dan mengelola sumber daya organisasi agar dapat dimanfaatkan secara optimal untuk menghasilkan nilai tambah bagi seluruh pihak yang berkepentingan (stake holder) atas organisasi tersebut.
Enterprise Resource Planning(ERP) melingkupi teknik dan konsep yang diterapkan untuk mengintegrasikan manajamen proses bisnis sebagai sebuah kesatuan. Dilihat dari sudut pandang keberhasilan manajemen penggunaan sumber daya, ERP bertujuan untuk meningkatkan ketepatgunaan dari sebuah perusahaan.
Berdasarkan kedua definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa ERP merupakan sistem informasi yang mendefinisikan dan merencanakan sisi sumber daya yang dibutuhkan perusahaan untuk mengintegrasikan semua fungsi bisnis yang ada agar dapat lebih responsif terhadap berbagai kebutuhan.
Sistem ERP memiliki beberapa karakteristik, yaitu :
1.    Sistem ERP adalah suatu paket perangkat lunak yang didesain untuk lingkungan pelanggan pengguna server, apakah itu secara tradisional atau berbasis jaringan.
2.    Sistem ERP memadukan sebagian besar dari proses bisnis.
3.    Sistem ERP menggunakan database perusahaan yang secara tipikal menyimpan setiap data sekali saja.
4.    Sistem ERP memungkinkan mengakses data secara waktu nyata (real time).
5.    Dalam beberapa hal sistem ERP memungkinkan perpaduan proses transaksi dan kegiatan perencanaan.
6.    Sistem ERP menunjang sistem multi mata uang dan bahasa, yang sangat diperlukan oleh perusahaan multinasional.
7.    Sistem ERP memungkinkan penyesuaian untuk kebutuhan khusus perusahaan tanpa melakukan pemrograman kembali.

0 komentar:

Posting Komentar